Skandal Panama yang biasa kita sebut dengan Panama Papers adalah suatu gejolak global yang melibatkan para penguasa dalam skala internasional. Dimana kemudian gejolak yang dimaksdkan adalah sesuatu yng termenung diam namun tiba – tiba muncul dengan skala besar yang menggemparkan seluruh Negara tanpa ada yang menyadari kemungkinan akan terjadinya hal tersebut. Lebih lanjut lagi berbicara tentang panam papers secara analogi dapat kita ibaratkan pada beberapa peristiwa yang mendasar. Terkait aktivitas yang berada di dalamnya mungkin kita bisa mengibaratkannya pada serang anak, sebut saja dia Adit.
Adit adalah anak yang memiliki tabungan tersendiri dengan harapan untuk dipakai membeli mainan dan menambah uang jajannya. Namun dari apa yang dilakukan adit tersebut tanpa sepengetahuan orang tuanya Adit menyimpan uangnya di lemari baju tempat yang menurutnya paling aman dari siapanpun termasuk kedua orang tuanya. Namun layaknya agen dari badan intelegent, orang tua tanpa kita sadari selalu memperhatikan setiap gerak gerik anaknya. Hingga pada suatu ketika ibu adit menemukan tempat penyimpanan uang tersebut dan kaget melihatnya bercampur senang karena melihat anaknya sudah pandai menyimpan dan menghemat uang.
Disisi lain, Adit merasa kurang senang akan hal tersebut dikrenakan sejak hal itu terjadi, pemasukan uang jajan adit dibatasi. Akibatnya adit menyimpan uang tabungan itu di rumah salah satu temannya yaitu Dinul karena berfikir bahwa ibunya tidak akan memeriksa tabungan tersebut dengan alasan ibu Dinul tidak tinggal di rumah itu . Tidak sampai disitu, hal yang dialami adit juga terjadi pada anak – anak lainnya yang tidak lain lagi adalah teman adit juga. Alhasil apa yang dilakukan adit dengan memindahkan uang tabungan ke rumah Dinul juga dilakukan oleh mereka.
Seiring berjalannya waktu yang cukup lama dan otomatis telah menghasilkan begitu banyak tabungan yang tersimpan di rumah Dinul tepatnya di lemari baju. Tiba – tiba tanpa diprediksikan, ibu Dinul dating dari kampong dan tanpa sengaja masuk ke kamar dinul sebagai aktivitas kebiasaannya yaitu merapikan seluruh isi kamar Dinul yang selalu beratakan, dan seketika itu juga dia mendapati banyak tumpukan uang berada di lemari anaknya itu yang tertata rapi sesuai dengan nama pemiliknya yang tercantum dalam sebuah kertas sebgai pengikat uang – uang tersebut.
Tidak butuh waktu lama Ibu memanggil Dinul beserta Adit dan teman – temannya untuk mengambil uang tersebut dan tanpa terkecuali memanggil para orang tua mereka untuk menjelaskan hal tersebut.
Dari cerita kasus di atas kita dapat mengambil suatu makna terhadap apa yang dilakukan para penguasa elit di firma hukum kecil namun amat berpengaruh di Panama yang bernama Mossack Fonseca berkantor cabang di Hong Kong, Zurich, Miami dan 35 kota lain di seluruh dunia. Sebagai salah satu pembuat perusahaan cangkang (shell companies) terbaik di dunia. Dan juga sebuah struktur korporasi yang bisa digunakan untuk menyembunyikan kepemilikan aset perusahaan.
Demikianlah yang terjadi di panama sebagai Surga para penguasa dalam menyimpan harta kekayaannya tanpa harus terdeteksi oleh pihak siapapun terkait dengan kekayaan mereka sekalipun itu adalah terkait Pajak yang paling menjadi factor utama mereka melakukan hal demikian dan menghasilkan suatu harapan yang digambarkan dengan suatu kata “TAX HEAVEN” dan dalam istilah perpajakannya kita kenal dengan istilah “TAX AVOIDANCE”.
Tindakan yang dari segi moral dan nilai sebagai penguasa yang kurang baik namun bisa tidak berlawanan dengan hukum. Namun pantaskah sang penguasa yang membuat suatu kebijakan dan mengagungkan kebersihan dirinya terhadap konflik atau pelanggaran lantas ia sendiri yang melakukan hal yang belum tentu lebih baik dari yang melakukan pelanggaran pada umumnya ? Bukankah pajak adalah iuran WAJIB oleh para wajib pajak ?
Sepandai tupai melompat pasti akan jatuh juga, sejauh engkau pergi, cepat atau lambat pasti akan kembali ke rumah, dan sepandai engkau menyembunyikan sesuatu pasti akan kelihatan selain karena engkau bukan tuhan yang dapat menyembunyikan layaknya Roh yang tersebuyi dalam setiap tubuh manusia.
Demikian lintas kata anggun yang mencerminkan suatu surga panama beralih pada Neraka buat mereka yang terlibat baik itu pada golongan pemimpin Negara, pengusaha, bahkan elit politik dan diharapkan dapat menjadi motivasi setiap Negara dalam memperkuat lagi system pengawasannya tertama di bidang pajak agar dapat mentuntaskan masalah tersebut secara domestic maupun global melalui kesepakatan bersama antar Negara.
Comments